PROFIL WANACALA LAMPUNG

 


SEJARAH SINGKAT

Lampung merupakan salah satu daerah di Pulau Sumatera yang banyak memiliki persoalan lingkungan hidup dan sumber daya alam. Persoalan yang paling menonjol pada tahun 1980-an adalah degradasi hutan yang disebabkan  oleh adanya kebijakan negara yang belum berpihak pada rakat dan lingkungan. Hal ini kemudian banyak memunculkan persoalan tersendiri bagi dilingkunganrakat, berbagai akses rakat terhadap sumber daya alam yang dulu dimiliki kemudian hilang karena kebijakan.

Ketika kebijakan telah mulai terbuka kondisi tersebut masih memprihatikan, rakat tetap tidak memiliki akses dalam pengelolaan lingkungan dan pada akhirnya nasib mereka semakin tertidas dan tersisih disamping lingkungan tetap porak poranda. Peluang tersebut tidak bisa digunakan karena rendahnya keberdayaan rakat, karena terjadinya pola-pola penindasan dan pematian kreatifitas rakat dalam melakukan pengelolaan SDA secara mandiri. Hal tersebut ini diperparah dengan lemahnya para pelaksana kebijakan di tingkat bawah yang masih tidak mengerti tentang paradigma pengelolaan SDA yang berbasis rakyat. Pada akhirnya rakat cukup sulit mendapatkan hak-haknya secara ideal, bahkan untuk berpartisipasi-pun tidak ada ruang yang diberikan pada rakat.

Melihat kenyataan lingkungan dan masyarakat yang memprihatinkan tersebut, beberapa aktivis kampus dan pemuda di Lampung bersepakat untuk membuat sebuah wahana/lembaga yang diberi nama WANACALA Lampung yang dibentuk pada tanggal 9 Oktober 1982.

Berbagai jalan telah dilalui dan ditempuh, kondisi lingkungan semakin memprihatinkan serta kondisi rakat tetap terpinggirkan. Untuk itu didirikannya lembaga ini diharapkan mampu mengangkat harkat dan martabat rakat kecil disamping terwujudnya lingkungan yang lestari sesuai dengan Visi dan Misi yang diamanatkan.

Lembaga Wanacala Lampung sudah sejak lama menjadi bagian dari Forum Walhi Lampung yaitu menjadi Lembaga Anggota Walhi Lampung yang Pertama serta terlibat aktif menggagas lahirnya Forum Walhi Lampung.

 

BENTUK LEMBAGA

WANACALA Lampung merupakan organisasi yang berbentuk perkumpulan yang bersifat terbuka bagi siapa saja yang memenuhi kriteria dan memiliki nilai-nilai pribadi untuk menjadi anggota Wanacala Lampung, yaitu :

 

1).   Loyalitas terhadap lembaga;

2).   Memiliki kepedulian terhadap lingkungan;

3).   Memiliki keperihatinan terhadap masyarakat marjinal;

4).   Terbuka;

5).   Kritis;

6).   Cekatan dan Siap melaksanakan mandat lembaga.

 

Nilai -nilai pribadi tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung nilai-nilai Wanacala Lampung sebagai sebuah perkumpulan, yaitu :

 

1.     Pengakuan kebenaran yang hakiki;

2.     Keadilan ekosistem dan generasi;

3.     Pembelaan terhadap kelompok marjinal;

4.     Milik semua masyarakat terbuka dan inklusif;

5.     Konsekuen;

6.     Non rasial;

7.     Independen;

8.     Kejujuran;

9.     Demokratis;

10. Kritis terhadap kondisi lingkungan;

11. Non partisan;

12 Perdamaian;

13. Nir-laba.

 

 

 

VISI

Terwujudnya Ekosistem Yang Seimbang dan Lestari.

Keyakinan WANACALA Lampung akan Visi-nya :

1.     Bahwa manusia merupakan bagian dari ekosistem;

2.     Bahwa seluruh mahluk hidup mempunyai hak yang sama untuk hidup dan  berkembangbiak serta mempunyai arah perubahan yang abadi;

3.     Bahwa keterbatasan penggunaan akal manusia telah menyebabkan arogansi manusia yang sekaligus melakukan penjajahan terhadap lingkungannya;

4.     Bahwa intervensi manusia telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang akhirnya akan mengancam keberlangsungan hidup seluruh mahluk hidup;

5.     Bahwa keseimbangan ekosistem yang sejati akan terjadi jika kita membiarkan alam berada dalam keseimbanganya secara alami.

 

MISI

Melakukan Pembelaan Lingkungan Pesisir dan Hutan Pegunungan Untuk Mewujudkan Masyarakat Bermartabat.

Keyakinan WANACALA Lampung akan Misi-Nya:

1.     Bahwa lingkungan pegunungan dan pesisir mengalami ancaman terberat karena kegiatan manusia yang berat dan telah menyebabkan kerusakan yang terakumulasi, yaitu hilangnya keanekaragaman hayati, hilangnya fungsi hidrologis, hilangnya fungsi tanah dan hilangnya fungsi penyangga;

2.     Bahwa dampak dari kerusakan ekosistem bagian atas akan terakumulasi didaerah pesisir yang merupakan daerah peralihan, dimana daerah pesisir merupakan daerah kosentrasi masyarakat yang tergantung dari daratan dan lautan;

3.     Bahwa selama ini telah terbukti lemah sekali pembelaan tehadap kedua ekosistem tersebut.

 

 

ISU STRATEGIS

Kejadian saat ini dan akan datang telah menyebabkan berbagai hal yang mengancam tercapainya Misi WANACALA Lampung. Untuk itu WANACALA Lampung dengan memperhatikan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman telah dengan tegas menentukan pilihan bahwa isu-isu strategis yang menjadi acuan kerja-kerja WANACALA Lampung ke depan adalah:

 

1.     Adanya kebijakan Otonomi Derah, Tata Ruang Wilayah, RAPBD yang masih belum berpihak pada rakyat dan lingkungan

2.     Ekosistem dan keanekaragaman hayati dataran tinggi (pegunungan) dan pesisir yang mendapat tekanan, ancaman dan terancam punah;

3.     Tidak ada, dan lemahnya kelembagaan ditingkat lokal sehingga sulit untuk  melakukan pengelolaan secara mandiri.

 

 

TUJUAN STRATEGIS

Dalam mengatasi isu-isu tersebut sekaligus menentukan kerja-kerja ke depan, maka WANACALA Lampung telah menentukan tujuan strategis, yaitu:

 

1.     Mendorong terwujudnya kebijakan-kebijakan dalam era Otonomi Daerah yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan;

2.     Mengurangi tekanan-tekanan terhadap kerusakan ekosistem dan  keanekaragaman hayati dataran tinggi (pegunungan) dan pesisir sehingga mampu menjaga kelestariannya;

3.     Mendorong terbentuknya kekuatan kelembagaan di tingkat lokal yang mampu melakukan pengelolaan SDA secara mandiri.

 

 

PROGRAM STRATEGIS

Untuk mem-bumikan Misinya tersebut, maka WANACALA Lampung telah menentukan programnya yaitu:

 

1.     Advokasi kebijakan;

2.     Kampanye dan penyadaran;

3.     Penguatan kelembagaan lokal;

4.     Pendidikan dan Pelatihan.

 

 

 

 

KERJA-KERJA WANACALA

Untuk mencapai Tujuannya maka kegiatan yang ditempuh WANACALA Lampung adalah:

1.   Advokasi kebijakan, meliputi :

  1. Kajian kebijakan Tata Ruang Wilayah Pesisir dan Daratan;
  2. Kajian kebijakan Perda yang berhubungan dengan ekosistem hutan dan pesisir;
  3. Mediasi;
  4. Fasilitasi;
  5. Pelatihan analisa kebijakan dan legal drafting;
  6. Publik hearing dan lobby;

 

2.  Data dan Informasi, meliputi :

  1. Survey dan study lapangan;
  2. Investigasi;
  3. Pembuatan pangkalan data;
  4. Penggalangan opini dan aliansi taktis;
  5. Penerbitan.

         

3.  Pemberdayaan masyarakat desa pegunungan dan pesisir, meliputi :

  1. Pengorganisasian;
  2. Pendampingan;
  3. Pemetaan;
  4. Penguatan kapasitas;
  5. Fasilitasi.

LOKASI STRATEGIS

 

Dalam melaksanakan Misi ini dengan isu strategis tersebut, harus memenuhi kriteria sebagaii berikut :

a).   Terjadi eksploitasi mengrove;

b).   Terjadi abrasi, intrusi dan  sedimentasi;

c).   Terjadi konversi lahan;

d).   Terjadi bom fishing;

e).   Ada pencemaran;

f).    Ada pemukiman nelayan tradisional;

g).   Ada penekan terhadap nelayan  tradsional; dan

h).   Terdapat ancaman terhadap keanekaragaman hayati pesisir.

 

Dengan kriteria tersebut sehingga lokasi strategis di daerah pesisir adalah :

 

1). Kuala Sekampung Daerah Pantai Timur Kabupaten Lampung Selatan; dan

2). Pematang Sawah di Teluk Semangka Kabupaten Tangamus.

 

Sedangkan untuk kawasan hutan pegunungan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

 

a).   Terjadi eksploitasi sumber daya alam hutan;

b).   Ada masyarakat adat/lokal yang tinggal didalam maupun disekitar hutan;

c).   Memiliki kekayaan hayati dan terancam punah;

d).   Daerah penyangga dataran rendah dan berfungsi hidrologis;

e).   Terdapat konflik horizontal dan vertikal; dan

f).    Peruntukan ekowisata.

 

Maka lokasinya strateginya adalah :

 

1).   Sungai/DAS di Kota Kota Bandar Lampung

2).   Wilayah Pangan dan DAS di Kabupaten Pringsewu

3).   Gunung Tanggamus di kabupaten Tanggamus;

4).   Kota Kalianda & Gunung Rajabasa di Lampung Selatan; dan

5).   Gunung Betung di Pesawaran.

6).   TNWK Lampung Timur

 

INDIKATOR KEBERHASILAN

 

1.     Lahirnya kebijakan daerah yang berpihak pada rakyat dilingkungan pegunungan dan pesisir;

2.     Rakyat pegunungan dan pesisir berdaya dari segi pengetahuan, sikap, ekonomi, akses informasi dan terbebas dari ancaman diskriminasi serta konflik antar masyarakat basis terselesaikan;

3.     Menekan tingkat degradasi lingkungan pegunungan dan pesisir akibat eksploitasi, perambahan, illegal logging dan bentuk lainnya yang dapat mengancam kelestarian lingkungan pegunungan dan pesisir;

4.     Tepenuhinya Kebutuhan Masyarakat terhadap Pemanfaatan air dan Kesehatan Lingkungan bagi masyarakat wilayah perkotaan.

5.     Semua data dan informasi yang diperoleh bisa tersusun dan tersimpan dengan baik sehingga dapat diakses oleh publik.

 

PENGALAMAN KEGIATAN

1.     Juara Lomba Lintas Alam Bukit Barisan Selatan 1.  Lampung. Thn 1982

2.     Investigasi Limbah Industri Pabrik Tapioka se Kabupaten Lampung Tengah. Thn 1983 – 1985

3.     Investigasi Limbah Industri Pabrik Karet dan Minyak Kelapa Sawit di Lampung Tengah. Thn 1986

4.     Investigasi Limbah Industri Pabrik Gula di Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Utara. Thn 1987

5.     Anggota Team Operasi Tata Liman, Penggiringan Gajah Liar di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Lampung. Thn 1987

6.     Juara Umum Lomba Lintas Alam Bukit Barisan Selatan 3.  Lampung. Thn 1990

7.     Study Inventarisasi dan Optimalisasi Lahan Kritis se Propinsi Lampung. Bekerjasama dengan Panca Negara Konsultan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop Lampung. Thn 1990.

8.     Supervisi Pembangunan Waste Water Treatment Plan Pabrik Minyak Kelapa Sawit PTP X unit Bekri Lampung Tengah. Bekerjasama dengan Panca Negara Konsultan. Thn 1990.

9.     Study Inventarisasi dan Optimalisasi Tanaman Hortikultura se Propinsi Lampung. Bekerjasama dengan Panca Negara Konsultan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop Lampung. Thn 1990.

10. Pelatihan Konservasi Alam di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat. EKNAS WALHI. Thn 1991.

11. Study Inventarisasi dan Identifikasi Lahan di Kota Bandar Lampung. Thn 1992

12. Program Reboisasi Lahan dan Konservasi Terpadu Penataan Bukit Perahu Sukarame  Bandar Lampung dengan Penanaman Mahoni. Thn 1992

13. Study Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan terhadap  Ekosistem Hutan dan Ekonomi Rakyat di Kabupaten Tanggamus. Bekerjasama dengan WALHI Lampung. Thn 1997.

14. Study Kasus Konflik Gajah dan Manusia di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Kabupaten Lampung Barat. Bekerjasama dengan WALHI Lampung. Thn 1998

15. Inventarisasi dan Rehabilitasi Lahan Marjinal di Kabupaten Tulang Bawang dan Lampung Utara. Bekerjasama dengan Departemen Kehutanan RI. Thn 1998.

16. Study Kasus Konflik Gajah dan Manusia di Taman Nasional Way Kambas Kabupaten Lampung Timur. Bekerjasama dengan WALHI Lampung. Thn 1999.

17. Penataan Pantai RINGGUNG,  Pendampingan Masyarakat dan Penanaman Mangrove (Bakau) di Desa Sidodadi Padang Cermin. Thn 1999.

18. Pendampingan Masyarakat tentang Sistem Hutan Kerakyatan di dusun Muara Tiga Desa Hurun Lampung Selatan. Bekerjasama dengan PUSSBIK & WALHI Lampung. Thn 2000

19. Pemberdayaan Masyarakat Desa Pantai di Kecamatan Palas Sragi. Bekerjasama dengan Kantor Mentri Negara Lingkungan Hidup. Thn 2000

20. Pendidikan dan Pelatihan “ Pengelolaan Lingkungan Hidup” bagi pelajar dan Mahasiswa di Bandar Lampung. Bekerjasama dengan WALHI Lampung. Thn 2001

21. Investigasi “Penggunaan BOM IKAN di Teluk Lampung Bandar Lampung dan Lampung Selatan”. Bekerjasama dengan Environmental Investigation Agency (EIA) Amerika dan TELAPAK Bogor. Thn 2001

22. Investigasi “Perdagangan SATWA LIAR di Sumatera Selatan”. Bekerjasama dengan Environmental Investigation Agency (EIA) Amerika dan TELAPAK Bogor. Thn 2001

23. Investigasi “Perusakan Hutan di Kabupaten Tanggamus”. Bekerjasama dengan Environmental Investigation Agency (EIA) Amerika dan TELAPAK Bogor. Thn 2001

24. Pelatihan Dokumentasi dan Investigasi “ ILLEGAL LOGGING CAMPAIGN TRAINING & WORKSHOP” di Bandar Lampung dan Lampung Selatan. Bekerjasama dengan EIA Amerika dan Telapak Bogor. Thn 2002

25. Study Investigasi Agro-Ekosystem di Taman Nasional Bukit Barisan di Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Kaur Bengkulu. Bekerjasama dengan WWF Lampung. Desember 2002

26. Inventarisasi, Identifikasi dan Investigasi Aberasi Pantai di Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur. Thn 2003.

27. Membangun Kemitraan Untuk Pengelolaan LIngkungan Hidup dan Sumber Daya Hutan Gunung Raja Basa” Pendampingan Masyarakat Desa di Kecamatan Kalianda Lampung Selatan. Thn 2002 – 2004.

28. Study dan Pengelolaan Bantaran Sungai Way Seputih Lampung Tengah. Bekerjasama dengan BAPEDALDA Lampung Tengah. Thn 2002

29. Advokasi dan Study Reklamasi Pantai dan Penggerusan Bukit Camang Bandar Lampung. Bekerjasama dengan WALHI  Lampung. Thn 2003

30. Program “Pengembangan Model Kampung Konservasi Terpadu”; Pendampingan & Pemberdayaan  Masyarakat Desa Hutan Register 39 Lampung di Desa Pekandangan Lampung Tengah. Bekerjasama dengan Uni Eropa & Pemda Lampung Tengah. Thn 2003 - 2005

31. Study Investigasi degradasi hutan akibat pertambangan di Kabupaten Tanggamus. Bekerjasama dengan WALHI Lampung. Thn 2005 - 2006

32. Inventarisasi dan Identifikasi habitat ikan dan tanaman gelam serta Pemetaan Wilayah Areal Lahan Basah di Kecamatan Penawar Tama Tulang Bawang Lampung. Thn 2005.

33. Pelatihan “Pengelolaan Catchment Area di Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus Lampung. Bekerjasama dengan BAPEDALDA Propinsi Lampung. Thn 2007

34. Pelatihan “Pembuatan Kompos bagi Pemulung TPA Bakung” di Kecamatan Teluk Betung Barat Bandar Lampung. Bekerjasama dengan BAPEDALDA Propinsi Lampung. Thn 2007

35. Sosialisasi Pemanasan Global bagi Siswa SMAN 3 dan SMAN 7 di Bandar Lampung. Bekerjasama dengan BAPEDALDA Propinsi Lampung. Thn 2007

36. Pengkajian dan Penilaian “MENUJU INDONESIA HIJAU” di Kabupaten Lampung Barat, Bekerjasama dengan BAPEDALDA Propinsi Lampung dan Kantor Menteri Negara LIngkungan HIdup. Thn 2007

37. Pemetaan Partisipatif Kampung Wisata Lestari Gedung Batin Way Kanan. Bekerjasama dengan TEC Consultant. Thn 2007

38. Workshop “Perspektif Pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Lampung”. Bekerjasama dengan BAPEDALDA Propinsi Lampung. Thn 2007

39. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Objek (RIPO) Kampung Wisata Lestari Gedung Batin Way Kanan. Bekerjasama dengan TEC Consultant. Thn 2007

40. Pelatihan Investigasi “ PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP” di Bandar Lampung. Bekerjasama dengan Environmental Parliament Watch (EPW) Lampung. Thn 2007

41. Study Kajian Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun di Bandar Lampung. Bekerjasama dengan TEC Consultant & BAPEDALDA Propinsi Lampung . Thn 2007

42. Sosialisasi Pemanasan Global bagi pelajar pada 6 (enam) SMAN di Bandar Lampung. Bekerjasama dengan BAPEDALDA Propinsi Lampung & INDOSAT Lampung. Thn 2008

43. Pendampingan dan Pelatihan Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan di Rawa Pacing Kabupaten Tulang Bawang. Bekerjasama dengan BPLHD Propinsi Lampung. Thn 2008

44. Investigasi dan Pemanfaatan Limbah Industri Kayu Lapis di Kabupaten Way Kanan. Bekerjasama dengan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Way Kanan. Thn 2008

45. Supervisi Pembuatan Sumur Resapan di Kabupaten Way Kanan. Bekerjasama dengan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Way Kanan. Thn 2008

46. Study inventarisasi dan identifikasi keanekaragaman hayati di Kabupaten Way Kanan. Bekerjasama dengan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Way Kanan. Thn 2008

47. Study “Pengelolaan sampah Kabupaten Way Kanan”. Bekerjasama dengan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Way Kanan. Thn 2008

48. Survey uji  Kualitas air Sungai di 7 Sungai Besar Kabupaten Way Kanan. Bekerjasama dengan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Way Kanan Thn 2009

49. Pendampingan SHK PBL Di Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Thn 2009

50. Investigasi pengerukan Pasir Gunung Krakatau Kabupaten lampung Selatan . Thn 2010

51. Investigasi PT NUP Pencemaran Terhadap Sungai Wilayah Kabupaten Pesawaran. Thn 2010

52. Pelatihan Pendidikan Lingkungan Hidup kepada kelompok ACIL (Anak Cinta Lingkungan) di Kabupaten WayKanan.Thn 2010

53. Pendampingan KPO (Kelompok Pengolah Obyek) Pugung Raharjo dan Pantai Gading Mas Di Kabupaten Lampung Timur . Thn2011

54. Melakukan Pemantuaan Terhadap PT BLS Bumi waras mengenai sertifikasi PHPL di Kabupaten Way Kanan. Thn 2012

55. inventarisasi dan identifikasi potensi sumber daya alam kerjasama dengan  kantor BPLH kabupaten way kanan. Th 2012.

56. Pendampingan KPO (Kelompok Pengolah Obyek) Pugung Raharjo dan Pantai Kerang Mas Di Kabupaten Lampung Timur. Thn 2012

57. Penyusunan Masterplan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten Way Kanan, berkerjasama dengan TEC 108 Consultant. 2013

58. Pendampingan Masyarakat Pengelola Hutan Kawasan Hutan Lindung Gunung Rajabasa Register 3 melalui Skema Hutan Desa (HD) Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten (Dinas Kehutanan Provinsi Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan, BPDAS WSS Provinsi Lampung dan KPHL Model Rajabasa Lampung Selatan). Thn 2012 - 2015

59.  Pendampingan Masyarakat Pengelola Hutan Kawasan Hutan Lindung Gunung Rajabasa Register 3 melalui Skema Hutan Desa (HD) Kerjasama dengan MFP . Thn 2016


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sarasehan dan Penanaman Mangrove dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025